Pada opening ceremony TEI 2024, Kemendag menargetkan transaksi sebesar US$ 15 miliar (Rp233,8 triliun asumsi Rp 15.587/1 US$) dari 1.000 peserta. Pameran tahunan ini akan dihadiri 5.000 buyers dari seluruh dunia serta 30.000 pengunjung, baik dalam negeri maupun luar negeri. Pameran terbesar di Indonesia ini dibagi dalam tiga zona produk yaitu, Food, Beverage, and Agricultural Products; Manufacture Products; serta Home Living, Fashion, and Services. Selain pameran, TEI ke-39 akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, yaitu penjajakan kerja sama bisnis (business matching), bisnis konseling (business counseling), seminar internasional, pertunjukan langsung, dan buyers night.
Dia mengatakan, ada yang istimewa dari TEI tahun ini, yang mana di TEI ke-39 ini Kementerian Perdagangan bersama Kementerian Agama bekerjasama dalam menghadirkan paviliun halal. Hal ini sejalan karena negara tetangga RI, yakni Thailand mulai gencar mempromosikan perdagangan halal. "Tahun ini istimewa, karena kami bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk menghadirkan halal paviliun, karena kami dapat laporan dari atase perdagangan itu kini halal dipromosikan habis-habisan oleh Thailand," ujarnya.
Selain itu, Zulhas mengatakan pembukaan TEI tahun ini sengaja dimajukan, yang biasanya diselenggarakan pada akhir Oktober kini digelar di pertengahan awal Oktober. Alasannya, supaya dia bisa memberikan berpidato secara langsung menjelang akhir masa jabatan Jokowi. "Seyogyanya Trade Expo Indonesia tahun ini akan diselenggarakan biasanya akhir Oktober, tapi ini sengaja kita majukan dalam persetujuan semua pihak pada tanggal 9 sampai 12 Oktober, biar ada kesempatan saya pidato sambutan yang terakhir depan Bapak (Jokowi). Insyaallah," kata dia.
Menurutnya, capaian TEI yang signifikan selama 10 tahun ini berkat kerja keras seluruh pemangku kepentingan, utamanya dukungan Presiden Jokowi. Dia menilai TEI mampu menggapai kemajuan signifikan dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju. Adapun fokus perdagangan ekspor di TEI tahun ini, lanjut Zulhas, dalam meningkatkan citra produk Indonesia yang lebih inovatif dan spesifik melalui tiga zona, yang pertama food, beverage, and agriculture, kedua manufaktur, dan yang ketiga living fesyen and services.
Untuk diketahui, sebanyak 1.460 peserta pameran (exhibitor) siap berpartisipasi dalam pameran produk berorientasi ekspor terbesar di Indonesia, yaitu Trade Expo Indonesia ke-39 yang akan digelar pada 9-12 Oktober 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten. Pada TEI 2024, Kemendag menargetkan transaksi sebesar US$ 15 miliar (Rp233,8 triliun asumsi Rp 15.587/1 US$) dari 1.000 peserta. Pameran tahunan ini akan dihadiri 5.000 buyers dari seluruh dunia serta 30.000 pengunjung, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Pameran terbesar di Indonesia ini dibagi dalam tiga zona produk yaitu, Food, Beverage, and Agricultural Products; Manufacture Products; serta Home Living, Fashion, and Services. Selain pameran, TEI ke-39 akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, yaitu penjajakan kerja sama bisnis (business matching), bisnis konseling (business counseling), seminar internasional, pertunjukan langsung, dan buyers night.
Pada penyelenggaraan TEI 2024, ITPC Barcelona telah memfasilitasi penandatanganan 5 nota kesepahaman (MoU) eksportir Indonesia dengan mitra dagang dari Spanyol senilai USD 70 juta. Penandatanganan ini meliputi produk furniture (interior dan eksterior), home decoration, tekstil dan produk makanan dan minuman.
Sumber: Kemendag (https://www.kemendag.go.id/berita/pojok-media/trade-expo-indonesia-2024-resmi-dibuka-targetkan-transaksi-rp-2338-t)